Deteksi Dini dan Pencegahan Bullying di Sekolah

Deteksi Dini dan Pencegahan Bullying di Sekolah – Sesampai di rumah sore tadi, Nana tampak putus asa dan lesu. Wajahnya sedih, kecewa dan takut. Saya tidak mengucapkan sepatah kata pun di bibir gadis berusia 14 tahun ini. Apa yang membuatnya seperti ini? Nana adalah seorang gadis berusia 10 tahun yang bersekolah di sekolah dasar. Nana adalah anak yang ceria, cerdas, dan penurut. Nana adalah anak yang memiliki banyak teman di sekolah. Nana populer karena tidak terlalu berisik dengan teman-teman. Tapi kenapa Nana terlihat begitu gelap sore itu?

Deteksi Dini dan Pencegahan Bullying di Sekolah

thebullybook – Omong-omong, ibu Nana kembali dari kerja beberapa waktu lalu. Bu Nana menjahit di toko konveksi sebelah. “Nah, anakku, mengapa kamu begitu sedih? Ada apa? Ibuku bertanya pada Nana. Nana perlahan menggelengkan kepalanya.

Para ibu semakin bingung dengan situasi ini. Sore harinya, sang ibu pergi minum teh untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Nana. Te adalah teman sekelas Nana. Setelah ibu Nana tiba di tempat teh dan menyapanya dengan teh dan teh, ibu Nana langsung meminta teh. “Sonti, maaf mengganggu waktu Sonti. Aku ingin mendengar apa yang terjadi pada Nana.

Bisakah memberi tahu saya alasan teh ? Aku mendengar teh ibu Nana. “Iya bu, Nana diolok-olok oleh senior kita di awal sekolah, mereka bilang ada jendela di sepatu Nana. Bu, oke,” kata Tee. Wajah ibu Nana tiba-tiba menjadi sedih. Sekarang, Gramedian sangat mudah menjelaskan apa yang terjadi pada teman-teman sekelasnya berdasarkan kutipan di atas. Kelas Ini bukan kasus yang menyenangkan. Ini adalah kasus yang memalukan, membuat frustrasi, dan pada akhirnya membuat depresi dan tidak menyenangkan.

Baca Juga : Bullying Di sekolah, Kenali Dan Cegah Sejak Dini

Yang terjadi pada Nana adalah bullying. Nana adalah korban bullying tingkat tinggi. Peristiwa bullying ini terjadi di sekolah dan dikenal dengan istilah school bullying. Seperti kita ketahui, bullying secara sengaja dan terus menerus dilakukan oleh sekelompok orang, atau sekelompok orang yang lebih kuat atau lebih kuat dari yang lain, untuk melawan segala bentuk represi dan kekerasan yang semakin meningkat.

Sekolah dikategorikan ke dalam tempat belajar, berinteraksi dan bertemu kepribadian, namun juga merupakan tempat terjadinya bullying. Anggota dari semua sekolah dapat dilecehkan atau dilukai di lokasi tertentu. Bullying di sekolah disebabkan oleh guru kepada siswa, orang dewasa di lingkungan sekolah (administrator, day manager, atau pengamat non-guru), siswa yang lebih tua ke siswa yang lebih muda, atau 4.444 teman sekelas.

Bentuk Bullying di Sekolah

Semua warga sekolah, termasuk guru, staf dan siswa, selalu terlibat dalam berbagai kegiatan di sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, tetapi kegiatan ini sering menimbulkan konflik yang mengarah pada beberapa bentuk intimidasi. Ada berbagai jenis bullying yang dapat terjadi di lingkungan sekolah.

Bullying Verbal

Bullying jenis ini biasanya berbentuk bahasa kasar. Bisa berupa ejekan, hinaan, hinaan, hinaan, tudingan, dan hinaan. Semua bentuk ekspresi verbal yang menyakiti orang lain adalah bentuk bullying verbal.

Penindasan fisik

Ketika datang ke tubuh, itu terkait secara fisik atau erat dengan tubuh. Bullying fisik merupakan bentuk kekerasan yang dapat merugikan secara fisik seseorang. Bentuk kekerasan ini bisa berupa menendang, memukul, menampar, atau meludahi seseorang.

Bullying Terkait

Bullying Terkait terjadi di sekolah karena kelompok tertentu tampak berkonflik dengan kelompok atau individu lain. Akibatnya, tidak hanya siswa yang dianggap berlawanan, tetapi juga siswa yang dicap “berbeda” dikeluarkan. Sebagian besar 4.444 siswa sekolah diabaikan, dilecehkan, dan apa saja yang bisa dikeluarkan dari grup. Sama seperti bentuk dan jenis bullying dan bullying yang berbeda, ada juga alasan dan solusi yang berbeda untuk bullying. Tata bahasa dapat dipelajari melalui diskusi di Bulying Stop Book.

Social Share Buttons and Icons powered by Ultimatelysocial